(Zainul Arifin)
Liputan6.com, Malang – Daerah Aliran Sungai Brantas (DAS Brantas) punya peran penting dan strategis bagi masyarakat Jawa Timur. Sayangnya, kerusakan lingkungan seperti pencemaran dan degradasi area mengancam sungai ini dari hulu sampai hilir.
Ekosistem Sungai Brantas dibagi jadi tiga yakni bagian hulu, tengah dan hilir. Dimulai dari Kota Batu lalu mengalir ke Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Jombang Mojokerto. Lalu aliran sungai bercabang dua mengarah ke Surabaya dan Sidoarjo.
Sudah banyak hasil kajian ilmiah menunjukkan kerusakan di tiap bagian ekosistem itu. Keanekaragaman hayati di sekitarnya turut terancam. Salah satu pembentuk peradaban di Jawa Timur itu harus dikonservasi melibatkan banyak pihak.
Tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi pun mengeksplorasi kawasan hulu sampai hilir Brantas. Serta mengkonservasi tumbuhan yang berpotensi memperbaiki lingkungan Sungai Brantas.
Penelitian berlangsung secara bertahap, dimulai sejak November 2020 dan ditarget selesai seluruhnya pada 2022 mendatang. Hasil penelitian awal menunjukan, ekosistem di hilir Sungai Brantas mengalami kerusakan cukup signifikan.
Rony Irawanto, Ketua Tim Eksplorasi dan Konservasi Biji Tumbuhan di Sungai Brantas, mengatakan, fokus penelitian pada konservasi tumbuhan wetland (lahan basah), riparian (tepi sungai) dan akuatik yang masih bertahan di hulu sampai hilir Sungai Brantas.
“Tanaman yang masih ada, bertahan dari pencemaran dan bisa memperbaiki kualitas lingkungan,” kata Rony yang juga peneliti madya di Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi (KRP) akhir pekan lalu.
Selain meneliti tumbuhan, tim balai konservasi Kebun Raya Purwodadi juga menguji kualitas air sungai. Hasil sementara menunjukkan kualitas air juga tak memenuhi standar baku mutu. Tapi masih harus dikomparasikan dengan banyak data lama milik otoritas berwenang.
“Kami masih harus analisis lebih dalam, membandingkan semua data untuk tahu kondisi sesungguhnya kualitas air Brantas,” urai Rony.
Keterangan foto: Wonorejo Ekowisata Mangrove, kawasan konservasi alam untuk mencegah abrasi di wilayah Timur Kota Surabaya. Kawasan ini termasuk hilir Sungai Brantas (Bapekko Surabaya)
*Artikel adalah milik Liputan 6.com. Brantas Lestari mempublikasikan di laman ini untuk tujuan edukasi
Artikel asli dapat dilihat di tautan berikut.